Oleh: mahdar | Oktober 23, 2008

Bekerja adalah Ibadah

“Seandainya seseorang mencari kayu bakar dan dipikulkan diatas punggungnya, hal itu lebih baik daripada ia meminta-minta kepada seseorang yang kadang diberi kadang tidak” (HR Bukhori Muslim)

“Bila seorang muslim menanam benih atau menanam tanaman lalu ada burung atau manusia atau binatang yang memakan sebagian darinya niscaya hal itu akan dinilai sebagai sedekah baginya” (HR Bukhori)

“Tiada seorang pun yang makan makanan yang lebih baik dari makan yang diperoleh dari hasil keringatnya sendiri. Sesungguhnya nabi Daud as itu pun makan dari hasil karyanya sendiri. Dan Allah itu cinta kepada seorang mukmin yang bekerja” (HR Thabrani dan Baihaki)

“Ada seseorang yang berjalan melalui tempat Rasulullah Saw. Orang itu sedang bekerja dengan giat dan tangkat. Para sahabat berkata : “ya Rasulullah, seandainya bekerja semacam orang itu dapat digolongkan fisabilillah alangkah baiknya”. Bersabda Rasulullah Saw : “Kalau dia bekerja untuk menghidupi anak-anak dan keluarganya itu adalah fisabilillah, kalau ia bekerja untuk membela orang tuanya itu adalah fisabilillah, kalau ia bekerja untuk dirinya sendiri agar tidak meminta-minta itu adalah fisabilillah”. (HR Thabrani)

“Suatu saat Rasulullah Saw dan sahabat melihat beberapa pemuda kekar sedang membelah kayu bakar. Para sahabat berkata : “Sayang sekali pemuda-pemuda itu, mengapa keperkasaan mereka tidak digunakan untuk berjuang di jalan Allah ?”. Rasulullah bersabda : “Jangan berkata begitu, sesungguhnya jika mereka bekerja agar terhindar dari meminta-minta berarti mereka di jalan Allah. Jika mereka bekerja untuk menafkahi keluarga atau orang tuanya mereka juga di jalan Allah” (HR Thabrani)

Suatu saat Rasulullah Saw melewati kembali dari perang Tabuk dan melewati Said bin Muadz al Anshori. Rasul melihat tangan Said bin Muadz al Anshori yang melepuh, gosong dan kehitam-hitaman. “Kenapa tangamu ?”, tanya Rasulullah. “Karena aku mengolah tanah dengan cangkul ini untuk menafkahi keluargaku”, jawab Saad. Rasulullah mengambil tangan Saad dan menciumnya seraya berkata “inilah tangan yang tidak akan pernah disentuh api neraka”. Dalam riwayat lain “Inilah tangan yang dicintai Allah dan Rasul-NYA”. (HR Thabrani)


Tinggalkan komentar

Kategori